Fajrul Bcc
Maaf sebelumnya…tidak sempat edit text, jadi susunannya tidak karuan…..
Maaf sebelumnya…tidak sempat edit text, jadi susunannya tidak karuan…..
Proses perancangan system informasi rumah sakit kadangkala menjadikan kendala apabila tidak didukung oleh master plan yang baik. Berikut 5 tahap pengembangan yang dapat dijadikan pegangan dalam merancang sitem informasi rumah sakit.
1. Investigasi Awal
Kegiatan yang dilakukan:
– Merumuskan masalah dan ruang lingkup proyek pengembangan SIRS
– Mengidentifikasi masalah yang dapat diatasi dengan SIRS
– Menilai kelayakan proyek, yang meliputi biaya dan manfaat yang didapat
– Perlu diingat: bahwa tujuan pengembangan system ini adalah menekan sekecil mungkin dampak dari masalah, jadi tidak semua masalah mesti teratasi.
2. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini diusahakan banyak melibatkan pengguna (user), untuk mengantisipasi dampak yang muncul pada tahap selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan:
– Pengumpulan dan analisis data
– Menilai kekuatan dan kelemahan metode kerja saat ini
– Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
– Analisis kebutuhan system, biasanya menggunakan alat bantu “ data flow diagram, flowcart atau Structured analysis & design technique”.
– Rekomendasi dan Dokumentasi, dengan disertai penjadwalan , biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh.
Sumber informasi dapat diperoleh dari pedoman kerja yang sudah ada, kuesioner,wawancara ataupun observasi lapangan.
3. Perancangan system
Proses ini merupakan tahap yang cukup rumit. Perancang system maupun programmer dituntut untuk kerja extra dan hati-hati. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini:
– Input: isi form, volume, ketepatan waktu,media dan format
– Spesifikasi Proses: Rumah sakit apakah akan menggunakan perangkat aplikasi yang ada di pasaran atau dengan pengembangan oleh RS sendiri ( Tailor made)
– Output : Isi, ketepatan waktu, media,format,volume.
– Spesifikasi penyimpanan: Penetapan cara akses dalam pengorganisasian data volume penyimpanan dan media penyimpanan yang sesuai.
– Spesifikasi tenaga: Diperlukan deskripsi kerja yang jelas, kualifikasi tenaga yang sesuai dan pelatihan/training.
Dalam pengembangan program aplikasi juga diperlukan beberapa tahapan dimulai dari kebutuhan system, kebutuhan program, penulisan kode, koreksi kesalahan, pengujian program sampai fase pemeliharaan.
Perlu dipertimbangkan juga pada tahap ini adalah pengendalian keamanan data dengan maksud untuk mengurangi resiko penyalahgunaan data dan perusakan
4. Akuisisi Sistem
Yang perlu diperhatikan dalam menilai perawatan hardware dan software meliputi fungsi system, kemudahan dipelajari/digunakan, kecepatan,kapasitas,biaya,dukungan pasca jual dan dokumentasi. Jika diperlukan dapat dilakukan pengujian dengan data kegiatan operasional di lapangan untuk mengetahui kinerja ( Benchmark Test ).
Sebelum implementasi alangkah baiknya dipikirkan cara meng”konversi” dari system lama ke system baru.
– Konversi langsung
Program lama diganti langsung dengan program baru
– Konversi Paralel
Program baru dan lama dijalankan bersama dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan
– Konversi Bertahap
Pelaksanaan system baru secarabertahap bagian per bagian
– Konversi dengan Pilot Study
Hampir sama dengan konversi bertahap, hanya dengan proyek percontohan dulu.
5. Implementasi dan Pemeliharaan system
Pada tahap ini dilakukan penjadwalan mulai dari proses implementasi , operasionalisasi sampai dengan pemeliharaan system. Pada fase post implementasi seharusnya perancang system melakukan evaluasi tindak lanjut yang bertujuan untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada dan umpan balik yang diperlukan.
1. Investigasi Awal
Kegiatan yang dilakukan:
– Merumuskan masalah dan ruang lingkup proyek pengembangan SIRS
– Mengidentifikasi masalah yang dapat diatasi dengan SIRS
– Menilai kelayakan proyek, yang meliputi biaya dan manfaat yang didapat
– Perlu diingat: bahwa tujuan pengembangan system ini adalah menekan sekecil mungkin dampak dari masalah, jadi tidak semua masalah mesti teratasi.
2. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini diusahakan banyak melibatkan pengguna (user), untuk mengantisipasi dampak yang muncul pada tahap selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan:
– Pengumpulan dan analisis data
– Menilai kekuatan dan kelemahan metode kerja saat ini
– Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
– Analisis kebutuhan system, biasanya menggunakan alat bantu “ data flow diagram, flowcart atau Structured analysis & design technique”.
– Rekomendasi dan Dokumentasi, dengan disertai penjadwalan , biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh.
Sumber informasi dapat diperoleh dari pedoman kerja yang sudah ada, kuesioner,wawancara ataupun observasi lapangan.
3. Perancangan system
Proses ini merupakan tahap yang cukup rumit. Perancang system maupun programmer dituntut untuk kerja extra dan hati-hati. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini:
– Input: isi form, volume, ketepatan waktu,media dan format
– Spesifikasi Proses: Rumah sakit apakah akan menggunakan perangkat aplikasi yang ada di pasaran atau dengan pengembangan oleh RS sendiri ( Tailor made)
– Output : Isi, ketepatan waktu, media,format,volume.
– Spesifikasi penyimpanan: Penetapan cara akses dalam pengorganisasian data volume penyimpanan dan media penyimpanan yang sesuai.
– Spesifikasi tenaga: Diperlukan deskripsi kerja yang jelas, kualifikasi tenaga yang sesuai dan pelatihan/training.
Dalam pengembangan program aplikasi juga diperlukan beberapa tahapan dimulai dari kebutuhan system, kebutuhan program, penulisan kode, koreksi kesalahan, pengujian program sampai fase pemeliharaan.
Perlu dipertimbangkan juga pada tahap ini adalah pengendalian keamanan data dengan maksud untuk mengurangi resiko penyalahgunaan data dan perusakan
4. Akuisisi Sistem
Yang perlu diperhatikan dalam menilai perawatan hardware dan software meliputi fungsi system, kemudahan dipelajari/digunakan, kecepatan,kapasitas,biaya,dukungan pasca jual dan dokumentasi. Jika diperlukan dapat dilakukan pengujian dengan data kegiatan operasional di lapangan untuk mengetahui kinerja ( Benchmark Test ).
Sebelum implementasi alangkah baiknya dipikirkan cara meng”konversi” dari system lama ke system baru.
– Konversi langsung
Program lama diganti langsung dengan program baru
– Konversi Paralel
Program baru dan lama dijalankan bersama dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan
– Konversi Bertahap
Pelaksanaan system baru secarabertahap bagian per bagian
– Konversi dengan Pilot Study
Hampir sama dengan konversi bertahap, hanya dengan proyek percontohan dulu.
5. Implementasi dan Pemeliharaan system
Pada tahap ini dilakukan penjadwalan mulai dari proses implementasi , operasionalisasi sampai dengan pemeliharaan system. Pada fase post implementasi seharusnya perancang system melakukan evaluasi tindak lanjut yang bertujuan untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada dan umpan balik yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar